Rabu , 17 Februari 2016 12:24
FAJAR.CO.ID, SEMARANG - Pelantikan Kepala Daerah terpilih
dalam Pemilukada serentak tahun lalu yang sedianya akan dilaksanakan Rabu
(17/2) di Lapangan Simpang Lima Kota Semarang dipastikan aman dari ancaman
teror.
Dalam pelantikan tersebut rencananya akan diikuti
sebanyak 17 Kepala Daerah se-Jawa Tengah.
Kepala Biro Humas Sekretaris Daerah Pemerintah
Provinsi Jateng, Sinoeng Nugroho Rachmadi mengatakan keamanan merupakan aspek
penting dalam acara ini terlebih mengenai ancaman teror yang mungkin akan
muncul.
” Kami libatkan masyarakat untuk mencegah potensi
teror saat upacara pelantikan berlangsung,” tutur Sinoeng, Selasa (16/2).
Dengan peran aktif dari masyarakat, menurutnya, akan
meminimalisir potensi teror yang akan terjadi dalam acara pelantikan tersebut.
Dengan begitu siapa saja yang berkeinginan untuk
mengacau keamanan dalam pelantikan tersebut akan berhadapan langsung dengan
masyarakat.
“Ini artinya elemen masyarakat yang peduli dan simpati
akan ikut menanggulangi aksi teror saat acara. Jadi kami pastikan para peneror
akan berhadapan langsung dengan rakyat,” imbuhnya.
Karena dipastikan akan dihadiri para petinggi partai,
Pemprov Jateng telah berkoordinasi dengan Polda Jateng, Polrestabes Semarang
dan Satpol PP. Petugas akan menjaga di setiap titik rawan kejahatan di Simpang
Lima.
“Semua petinggi Parpol kita undang. Termasuk Bu Mega.
Kita sedang mengonfirmasi kedatangan mereka sampai saat ini,” pungkasnya.
Wajib Buka Komunikasi
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
mewajibkan seluruh kepala daerah di 35 kabupaten/kota membuka berbagai saluran
komunikasi guna memudahkan berkomunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat.
“Semua kepala daerah, termasuk yang akan dilantik
besok harus membuka kanal komunikasi seluas-luasnya,” katanya di Semarang,
kemarin.
Ganjar menjelaskan bahwa kanal komunikasi yang dibuka
oleh setiap kepala daerah itu bisa berupa pertemuan fisik, dialog interaktif,
atau teknologi informasi seperti situs maupun akun media sosial berupa
“facebook” dan “twitter”.
Menurut Ganjar, masyarakat juga harus mau memaksa para
kepala daerahnya masing-masing untuk membuka kanal komunikasi.
Selain mewajibkan membuka kanal komunikasi, Ganjar
juga menginstruksikan kepala daerah turun langsung ke lapangan setelah resmi
dilantik.
“Hal ini bertujuan agar pengambil kebijakan dapat
merespons secara cepat berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat,” ujarnya.
Kepala Biro Humas Setda Jawa Tengah Sinoeng N Rachmadi
menambahkan bahwa pelantikan kepala daerah terpilih dari 17 kabupaten/kota di
Jawa Tengah yang akan dilaksanakan di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima,
Kota Semarang, pada Rabu (17/3), berkonsep pesta rakyat.
“Konsep pesta rakyat yang diusung pada pelantikan
bupati/wali kota dan wakilnya bertujuan agar rakyat dapat ikut merasakan
kemenangan pemimpin yang sudah mereka pilih,” katanya.
Ia menerangkan bahwa perwakilan warga dari 17
kabupaten/kota yang hadir pada pesta rakyat tersebut dapat menikmati berbagai
makanan khas dari masing-masing daerah secara gratis.
“Selain itu juga akan ada pameran produk unggulan dari
belasan kabupaten/kota yang kepala daerahnya dilantik,” ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan pelantikan 17 kepala daerah
itu, arus lalu lintas di kawasan Simpang Lima Semarang akan ditutup mulai pukul
08.00-12.00 WIB sehingga akan mengurangi kenyamanan para pengguna jalan.
Dari 21 daerah yang sudah mempunyai kepala daerah terpilih,
ada empat kabupaten yang bupatinya akan dilantik setelah Februari 2016 terkait
dengan akhir masa jabatan.
Masa jabatan Bupati Grobogan berakhir pada 14 Maret
2016,
Bupati Demak 3 Mei 2016,
Bupati Sragen 4 Mei 2016, dan
Bupati Pekalongan 27 Juni 2016.
Ke-17 kepala daerah terpilih yang akan dilantik oleh
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Rabu (17/2) mendatang adalah:
·
Hadi
Rudyatmo-Purnomo (Kota Surakarta),
·
Agus
Bastian-Yuli Hastuti (Kabupaten Purworejo),
·
Tasdi-Dyah
Hayuning Pratiwi (Kabupaten Purbalingga),
·
Mohammad
Yahya Fuad-Yazid Mahfudz (Kabupaten Kebumen),
·
Abdul
Hafidz-Bayu Andriyanto (Kabupaten Rembang),
·
Djoko
Nugroho-Arief Rohman (Kabupaten Blora),
·
Eko
Purnomo-Agus Subagyo (Kabupaten Wonosobo).
Kemudian,
·
Hendrar
Prihadi-Hevearita Gunaryati Rahayu (Kota Semarang),
·
Seno
Samodro-Muhammad Said Hidayat (Kabupaten Boyolali),
·
Mundjirin-Ngesti
Nugroho (Kabupaten Semarang),
·
Joko
Sutopo-Edy Santosa (Kabupaten Wonogiri),
·
Junaedi-Martono
(Kabupaten Pemalang),
·
Mirna
Annisa-Masrur Masykur (Kabupaten Kendal),
·
Alf Arslan
Djunaid-Moch Saelany Machfudz (Kota Pekalongan),
·
Wardoyo
Wijaya-Purwadi (Kabupaten Sukoharjo),
·
Srihartini-Srimulyani
(Kabupaten Klaten), dan
·
Sigit
Widyonindito-Windarti Agustina (Kota Magelang).
(jam/rakyatjateng)