Tempat wisata spiritual
Cerita rakyat di Kec. Trucuk
1.
Makam
R. Ng. Ronggo Warsito
Letaknya di Desa Palar Kecamatan Trucuk
Kabupaten Klaten, Makam R. Ng. Ronggowarsito, seorang Pujangga Besar dari
Karaton Surakarta Hadiningrat yang memiliki reputasi yang sangat baik.
Merupakan tempat ziarah yang sudah sangat terkenal dan banyak dikunjungi
wisatawan dari berbagai daerah.
Disamping itu didalam komplek makam R.Ng.
Ronggowarsito (arah timur laut / sudut komplek makam) terdapat Sumur yang ada
dengan sendirinya (masyarakat menyebut “Sumur Tiban”) Menurut cerita rakyat,
sumur itu ditunggu oleh sejenis jin yang berwujud seorang puteri namanya Sekar
Lara Gadung Melati.
Dan cikal-bakal di makam R.Ng.Ronggowarsito
berada disebelah utaranya bernama Bagus Tlogo & Bagus Gumyur (Cikal bakal
ini juga punya cerita sendiri)
Gambar
Makam R. Ng. Ronggowarsito
2.
Makam
Kyai Brojo Anilo
Desa Sajen Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten,
Makam Brojo Anilo, seorang abdi Karaton Mataram pada jaman Amangkurat I yang
berpangkat setingkat tumenggung yang dikenal sangat sakti serta memiliki
kepandaian dalam ilmu filsafat. Pada suatu malam ketika semedi dia dan
isterinya melihat benda yang jatuh dari langit (megantoro) yang berujud batu
seperti kuda berpaling (Jaran Toleh).
Gambar
Makam Kyai Brojo Anilo
3.
Batu
Megantoro
Letaknya di Desa Sajen Kecamatan Trucuk,
Megantoro berarti benda yang berasal dari langit. Batu tersebut merupakan batu
yang bentuknya mirip kuda berpaling yang jatuh dari langit dan ditemukan oleh
Kyai Brojoanilo dan istrinya ketika mereka sedang semedi. Batu tersebut pada
saat ini terdapat di komplek makam Kyai Brojo Anilo.
Gambar
Batu Megantoro
4.
Makam
Ki Ageng Glego
Letaknya di Ds. Kalikebo Kec. Trucuk, Makam Ki
Ageng Glego yang merupakan prajurit dari Ki Ageng Jayeng Resmi. Selama hidupnya
Ki Ageng Glego atau Ki Surolawung (Senopati perang Majapahit) mempunyai peliharaan Kuda Kore, Kambing Gembel, Sapi Plongko
(hitam), Ayam Walik (bulunya terbalik) dan Burung Gemak (Puyuh). Lima jenis
hewan peliharaan ini sampai sekarang tidak diperbolehkan dipelihara oleh
masyarakat Dukuh Brijolor, Desa Kalikebo.
Gambar
Makam Ki Ageng Glego
5.
Makam
Ki Ageng Jayeng Resmi
Letaknya di desa Gaden Kec. Trucuk Kabupaten
Klaten, Makam Ki Ageng Jayeng Resmi yang merupakan pendatang dari
Kerajaan Majapahit yang meninggal pada usia yang relatif muda waktu berumur
27tahun dan belum mempunyai seorang istri. Makam Ki Ageng Jayeng Resmi banyak
dikunjungi peziarah pada tanggal 4 Bulan Sapar maupun malam Jum’at. Peziarah
wanita tidak diperkenankan masuk ke wilayah makam, hanya diperbolehkan di luar.
Gambar
Makam Ki Ageng Jayeng Resmi
6.
Makam
Ki Nerangkusumo
Letaknya di Dk. Sumyang, Ds. Jatipuro Kec.
Trucuk Makam Ki Nerangkusumo yang merupakan tokoh yang cukup dikenal namun
latar belakang sejarahnya tidak diketahui dengan pasti. Makam tersebut banyak
dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah khususnya pada malam Jumat
Kliwon. Setiap malam 1 Suro selalu diadakan “Tirakatan” dan sebelumnya diadakan
pentas Larasmadyo dengan menanggap waranggono.
Gambar
Makam Ki Nerangkusumo
7.
Sendang Mandong
WIKIPEDIA ensiklopedia-bebas menyebutkan bahwa : Di Desa Mandong terdapat
sebuah sendang (telaga). Menurut Erham Budi Wiranto, peneliti dari pascasarjana
UGM yang pernah meneliti Sendang tersebut, terdapat kepercayaan masyarakat
lokal bahwa Sendang Mandong dihuni oleh supranatural being yang disebut
Kyai Gringsing, Kyai Remeng dan Kyai Kapulogo. Ketiga makhluk supranatural
tersebut sering menampakkan diri sebagai bulus (penyu). Penghormatan masyarakat
setempat terhadap ketiganya diwujudkan dalam bentuk upacara bersih sendang yang
dilaksanakan setiap tahun. Setelah diadakan bersih sendang, maka ritual
dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Wayang yang digelar
selalu mengambil lakon Bharatayuda Jayabinangun.