:: SELAMAT & SUKSES :: ATAS DILANTIKNYA IBU HJ. SRI HARTINI, S.E. DAN IBU SRI MULYANI, SEBAGAI BUPATI DAN WAKIL BUPATI KLATEN :: PERIODE TAHUN 2016-2021 :: PADA HARI KAMIS PAHING TGL. 17-02-2016 ::

Tempat wisata spiritual Cerita rakyat di Kec. Trucuk

Tempat wisata spiritual
Cerita rakyat di Kec. Trucuk

1.    Makam R. Ng. Ronggo Warsito
Letaknya di Desa Palar Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, Makam R. Ng. Ronggowarsito, seorang Pujangga Besar dari Karaton Surakarta Hadiningrat yang memiliki reputasi yang sangat baik. Merupakan tempat ziarah yang sudah sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Disamping itu didalam komplek makam R.Ng. Ronggowarsito (arah timur laut / sudut komplek makam) terdapat Sumur yang ada dengan sendirinya (masyarakat menyebut “Sumur Tiban”) Menurut cerita rakyat, sumur itu ditunggu oleh sejenis jin yang berwujud seorang puteri namanya Sekar Lara Gadung Melati.
Dan cikal-bakal di makam R.Ng.Ronggowarsito berada disebelah utaranya bernama Bagus Tlogo & Bagus Gumyur (Cikal bakal ini juga punya cerita sendiri)
Gambar Makam R. Ng. Ronggowarsito
 
2.    Makam Kyai Brojo Anilo
Desa Sajen Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, Makam Brojo Anilo, seorang abdi Karaton Mataram pada jaman Amangkurat I yang berpangkat setingkat tumenggung yang dikenal sangat sakti serta memiliki kepandaian dalam ilmu filsafat. Pada suatu malam ketika semedi dia dan isterinya melihat benda yang jatuh dari langit (megantoro) yang berujud batu seperti kuda berpaling (Jaran Toleh).
Gambar Makam Kyai Brojo Anilo

3.    Batu Megantoro
Letaknya di Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Megantoro berarti benda yang berasal dari langit. Batu tersebut merupakan batu yang bentuknya mirip kuda berpaling yang jatuh dari langit dan ditemukan oleh Kyai Brojoanilo dan istrinya ketika mereka sedang semedi. Batu tersebut pada saat ini terdapat di komplek makam Kyai Brojo Anilo.
Gambar Batu Megantoro

4.    Makam Ki Ageng Glego
Letaknya di Ds. Kalikebo Kec. Trucuk, Makam Ki Ageng Glego yang merupakan prajurit dari Ki Ageng Jayeng Resmi. Selama hidupnya Ki Ageng Glego atau Ki Surolawung (Senopati perang Majapahit) mempunyai peliharaan Kuda Kore, Kambing Gembel, Sapi Plongko (hitam), Ayam Walik (bulunya terbalik) dan Burung Gemak (Puyuh). Lima jenis hewan peliharaan ini sampai sekarang tidak diperbolehkan dipelihara oleh masyarakat Dukuh Brijolor, Desa Kalikebo.
Gambar Makam Ki Ageng Glego

5.    Makam Ki Ageng Jayeng Resmi
Letaknya di desa Gaden Kec. Trucuk Kabupaten Klaten, Makam Ki Ageng Jayeng Resmi yang merupakan pendatang dari Kerajaan Majapahit yang meninggal pada usia yang relatif muda waktu berumur 27tahun dan belum mempunyai seorang istri. Makam Ki Ageng Jayeng Resmi banyak dikunjungi peziarah pada tanggal 4 Bulan Sapar maupun malam Jum’at. Peziarah wanita tidak diperkenankan masuk ke wilayah makam, hanya diperbolehkan di luar.
Gambar Makam Ki Ageng Jayeng Resmi

6.    Makam Ki Nerangkusumo
Letaknya di Dk. Sumyang, Ds. Jatipuro Kec. Trucuk Makam Ki Nerangkusumo yang merupakan tokoh yang cukup dikenal namun latar belakang sejarahnya tidak diketahui dengan pasti. Makam tersebut banyak dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah khususnya pada malam Jumat Kliwon. Setiap malam 1 Suro selalu diadakan “Tirakatan” dan sebelumnya diadakan pentas Larasmadyo dengan menanggap waranggono.
Gambar Makam Ki Nerangkusumo

7.    Sendang Mandong

   WIKIPEDIA ensiklopedia-bebas menyebutkan bahwa : Di Desa Mandong terdapat sebuah sendang (telaga). Menurut Erham Budi Wiranto, peneliti dari pascasarjana UGM yang pernah meneliti Sendang tersebut, terdapat kepercayaan masyarakat lokal bahwa Sendang Mandong dihuni oleh supranatural being yang disebut Kyai Gringsing, Kyai Remeng dan Kyai Kapulogo. Ketiga makhluk supranatural tersebut sering menampakkan diri sebagai bulus (penyu). Penghormatan masyarakat setempat terhadap ketiganya diwujudkan dalam bentuk upacara bersih sendang yang dilaksanakan setiap tahun. Setelah diadakan bersih sendang, maka ritual dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Wayang yang digelar selalu mengambil lakon Bharatayuda Jayabinangun.